Claudiya Birtley

Landing Page
Image

Teks di Atas Gambar

Sabtu, 24 Agustus 2019

Cerita warung wareg

*WARUNG WAREG*

_by dr. Sigit Setyawadi_

Ada yg penasaran tentang foto Warung Wareg di Karangploso. Bagaimana caranya Building The Dream kurang dari 1 jam bisa menghasilkan seperti itu ? Yg dimaksud Building the dream disini bukan seperti yg kita lakukan di grup WA ini. Building the dream atau dream building  adalah kegiatan ketika kita membangun impian seseorang.

Saat itu tahun 2006, saya sudah berhenti praktek tetapi masih tinggal di Batu dan seminggu dua kali fitness dg pak Riwoko. Tetangga sebelah rumah yg usianya 10 tahun di atas saya.

Saat fitness itu datang seorang pemuda usia 30 tahunan, memperkenalkan diri sbg Rois tetapi lebih suka dipanggil Adi (nama anak). Isteri beliau adalah teman sekelas anak saya di SMA. Dari situ dia tahu siapa saya.

Mas Adi menanyakan begini : _"Maaf dok, apa boleh saya diberi tahu rahasia kesuksesan dokter ?"_. Beliau tahu sy sdh tidak praktek tetapi kok masih kaya ?

Kemudian saya tanya pertanyaan yg belum pernah bisa dijawab orang dg tegas : _"Yang mas Adi maksud dengan sukses itu apa ?"_  Beliau bergumam, tersenyum dan kebingungan  karena memang konsep sukses itu belum ada di pikirannya. Kemudian saya tanyakan dia sekarang bergerak di bidang apa. Dia mengatakan punya warung Gurami Sadis di Beji (jalan arah Malang dari Batu), sudah 8 tahun dan masih naik turun. Saya pernah lihat, itu warung kecil dengan lebar sekitar 3 atau 4 meter. Kemudian sy tanyakan untuk disebut sukses di warung itu kalau punya cabang berapa ? Dia tidak bisa menjawab. Ketika saya katakan : _"Kalau punya 100 cabang apa bisa disebut sukses ?"_. Mendengar itu mulutnya ternganga dan mengatakan : _"Apa mungkin pak ?"_. Pikiran liniernya secara otomatis berpikir : _"8 tahun bekerja keras hanya bisa punya satu warung, kalau 100 warung berarti butuh waktu 800 tahun?"._ Saya yg sudah pernah mengalami sebuah target yg tidak bisa saya kejar selama 4 bulan bisa selesai dalam 4 hari karena pikiran saya dibuka mentor, tentu tidak berhitung dengan cara itu.

Saya katakan bahwa memiliki 100 warung itu mungkin. Mc Donald saja (saat itu) punya 22.000 cabang. Masa iya dia 100 saja tidak bisa ? Akhirnya kami tawar menawar impian dan disepakati memiliki 10 warung. Saya pandang matanya dan saya tanyakan : _"Betul Anda memutuskan untuk memiliki 10 restoran ?"._ Itu saya ulangi 3x karena pada awalnya dia nampak ragu ragu. Sampai dia mengatakan dengan tegas : *_"Iya dok, saya memutuskan untuk memiliki 10 warung gurami !!"_* proses dream building sudah selesai. Dia sudah bisa dipastikan akan memiliki 10 restoran atau warung itu.

Hal selanjutnya tinggal cara menerjemahkan impian itu dalam bentuk gambar saya serahkan pak Riwoko, pensiunan kolonel teman saya itu. Baru beberapa hari sebelumnya saya men dream building putri beliau.  Beliau kemudian menjelaskan tehniknya. Cari karton manila, cari 10 gambar restoran, tempelkan disana dan beri nama cabang ini cabang itu. Tempelkan disamping tempat tidur dan setiap malam bayangkan supervisi di masing-masing restoran bla bla bla.

Dia kemudian membuatnya, dan datanglah keajaiban keajaiban seperti penawaran tanah, kerja sama bisnis dsb. Setiap kali ada itu, dia konsultasi ke saya : _"Apa itu jalannya ya dok ?"_. Dan jawaban saya selalu sama : _"Saya tidak tahu"_. Karena memang saya tidak tahu. Bukan hak kita menentukan caranya. Bagian kita adalah *MEMBUAT KEPUTUSAN UNTUK MENCAPAI APA YG KITA INGINKAN*. Begitu Anda berjanji atau membuat keputusan didepan orang yg Anda segani. Maka bawah sadar anda akan full membantu Anda. Tetapi jika sebaliknya, tidak membuat keputusan atau  membuat gambar dengan sikap : _"Yang penting membuat gambarnya karena diminta mentor. Kalau nggak dapat ya salahnya mentor"._ Maka Anda tidak akan dapat, semudah atau sesederhana apapun impian yang Anda tempelkan.

Perjumpaan saya terakhir dengan mas Adi adalah ketika dia memberitahukan ada penawaran tanah yg tidak masuk akal. Disanalah pertama kali dibuka cabang warung gurami sadis yg kemudian dirubah menjadi Warung Wareg. Sekarang lokasi it sudah menjadi puluhan kali lipat dan itulah yg saya foto semalam. Sampai saya pindah dari Batu tahun 2010, kalau tidak salah sudah berdiri 8 cabang. Pak Riwoko yg mengamati setiap ada cabang baru dibuka.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar